Agar para ummat gemar untuk beristighfar, maka Allah telah
menerangkan fadhilah (keutamaan-keutamaan) istighfar itu di dalam
beberapa ayat-ayat Al-Qur’an :
“Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat
kepada-Nya. (Jika kamu, mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan
memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada
waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang
yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. “ (Q.S. Huud: 3)
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau
menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun
terhadap dosa-dosa mereka.”
(Q.S. Ali ‘Imran: 135)
(Q.S. Ali ‘Imran: 135)
“Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya,
kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S. An Nisaa’: 110).
Dari ayat-ayat tersebut di atas, nyatalah bagi kita bahwa Allah akan
memberikan kenikmatan bagi orang-orang yang suka memohon ampun kepada
Allah terhadap segala dosanya. Dan diantara sifat-sifat orang Mu’min
yang terpuji, yang dapat juga kita kutip dari ayat-ayat itu adalah
segera mengingat Allah jika pada suatu waktu terperosok ke dalam
perbuatan dosa dan tidak membiarkan diri terlalu lama terapung-apung di
dalamnya, tetapi segera memohon ampunan kepada-Nya.
Dan dengan ayat-ayat itu Allah menerangkan juga bahwa Dia bersedia menerima permohonan hamba-hamba-Nya itu.
Kita perhatikan pula pesan-pesan Rasulullah SAW yang berkenaan dengan istighfar ini :
a. “Barangsiapa memperbanyak istighfar, niscaya Allah melepaskan
tiap-tiap kegundahan mereka, melepaskan tiap-tiap kesempitan mereka dan
memberinya rezki secara tak terduga-duga.” (H. R. Abu Daud).
b. “Bahwasanya orang Mu’min apabila berdosa dengan sesuatu dosa,
timbullah suatu titik hitam di hatinya. Jika ia tobat, menjauhkan diri
dari dosa itu seraya memohon ampun, maka licinlah hatinya itu kembali.
Tetapi jika ia menambah dosa-dosanya, hatinyapun bertambah hitam hingga
seluruhnya menjadi gelap. Itulah yang menutupi hati, telah diterangkan
Allah di dalam kitab-Nya : Tidak, sekali-kali tidak, sebenarnya hati
mereka telah ditutupi oleh dosa-dosa yang mereka lakukan.” (H. R. an
Nasaiy)
c. “Bahwasanya hatiku sering benar tertutup : karena itu aku selalu
memohon ampun kepada Allah setiap hari seratus kali.” (H. R. Muslim)
d. “Apabila berdosa seseorang hamba, lalu segera mengucapkan :
Allahummaghfirlii (Wahai Tuhanku, ampunilah kiranya dosaku), berkatalah
Allah : Hambaku telah berdosa, tapi ia tahu bahwa Tuhannya akan
menyiksanya lantaran dosa dan memberi ampun terhadap dosanya itu.
Hambaku berbuatlah engkau apa yang engkau kehendaki dari amalan-amalan
yang baik, Aku telah mengampuni dosamu.” (H. R. Al Bukhary Muslim)
Dari sekumpulan hadits mengenai soal istighfar dapat diambil kesimpulan, bahwa faedah-faedah istighfar adalah sebagai berikut :
1. Memperoleh keutamaan dari pada Allah dan anugerah-Nya.
2. Meruntuhkan tipu-daya iblis dan menghancurkan kesesatan-kesesatan yang disuruhkannya.
3. Menegaskan bahwa tiap-tiap sesuatu itu hanya hasil dari iradat Allah jua.
4. Menawarkan hati yang gundah karena dosa.
5. Menghilangkan kesusahan, meluaskan rezeki dan memenuhi hajat.
6. Memperoleh bagian yang tertentu dari pada Allah, lantaran beristighfar itu.
7. Mensucikan diri dari kesalahan.
8. Mencegah malaikat menulis kesalahan. Apabila seseorang hamba berdosa, berhentilah malaikat seketika dari menulis kesalahan itu di dalam buku catatan amalan orang, menanti-nanti kalau-kalau orang itu segera beristighfar ketika itu juga. Maka jika benar yang berdosa itu beristighfar, tiadalah jadi ditulis dosanya itu.
9. Membersihkan hati dari lalai dan melicinkan hati dari kelupaan.
10. Mendekatkan diri kepada Allah.
11. Mewujudkan kemuliaan Allah dan menyeru-Nya dengan nama-nama-Nya yang husna.
12. Mengkafarahkan sepuluh dosa.
13. Menjadi sebab diterima tobat dan memperoleh “husnul khatimah”.
14. Memperoleh keselamatan kesejahteraan.
15. Istighfar anak kepada orang tuanya akan mengangkat derajat orang tuanya ke dalam surga. Rasulullah SAW bersabda : “Bahwasanya Allah mengangkat derajat seseorang hamba-Nya di dalam surga, maka si hamba itu bertanya : dari manakah saya memperoleh derajat ini, ya Tuhanku ? Allah menjawab : “Derajat ini kamu peroleh dari istighfar yang dilakukan oleh anakmu.” (H.R. Ahmad)
2. Meruntuhkan tipu-daya iblis dan menghancurkan kesesatan-kesesatan yang disuruhkannya.
3. Menegaskan bahwa tiap-tiap sesuatu itu hanya hasil dari iradat Allah jua.
4. Menawarkan hati yang gundah karena dosa.
5. Menghilangkan kesusahan, meluaskan rezeki dan memenuhi hajat.
6. Memperoleh bagian yang tertentu dari pada Allah, lantaran beristighfar itu.
7. Mensucikan diri dari kesalahan.
8. Mencegah malaikat menulis kesalahan. Apabila seseorang hamba berdosa, berhentilah malaikat seketika dari menulis kesalahan itu di dalam buku catatan amalan orang, menanti-nanti kalau-kalau orang itu segera beristighfar ketika itu juga. Maka jika benar yang berdosa itu beristighfar, tiadalah jadi ditulis dosanya itu.
9. Membersihkan hati dari lalai dan melicinkan hati dari kelupaan.
10. Mendekatkan diri kepada Allah.
11. Mewujudkan kemuliaan Allah dan menyeru-Nya dengan nama-nama-Nya yang husna.
12. Mengkafarahkan sepuluh dosa.
13. Menjadi sebab diterima tobat dan memperoleh “husnul khatimah”.
14. Memperoleh keselamatan kesejahteraan.
15. Istighfar anak kepada orang tuanya akan mengangkat derajat orang tuanya ke dalam surga. Rasulullah SAW bersabda : “Bahwasanya Allah mengangkat derajat seseorang hamba-Nya di dalam surga, maka si hamba itu bertanya : dari manakah saya memperoleh derajat ini, ya Tuhanku ? Allah menjawab : “Derajat ini kamu peroleh dari istighfar yang dilakukan oleh anakmu.” (H.R. Ahmad)
Demikianlah faedah-faedah istighfar yang telah diterangkan oleh beberapa hadits Rasulullah SAW.
Allah SWT berfirman :
“Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa
yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.
Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya
penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari
kiamat dalam keadaan buta”. Berkatalah ia: “Ya Tuhanku, mengapa Engkau
menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah
seorang yang melihat?” Allah berfirman: “Demikianlah, telah datang
kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada
hari ini kamupun dilupakan”. Dan demikianlah Kami membalas orang yang
melampaui batas dan tidak percaya kepada ayat-ayat Tuhannya. Dan
sesungguhnya azab di akhirat itu lebih berat dan lebih kekal.”
(Q.S.Thaahaa:123–127)
Disukai mengulang-ulangi istighfar tiga kali, sebagaimana seperti
doa. Diberitakan oleh Ibnu Mas’ud ujarnya : “Adalah Nabi SAW suka
sekali mengulang-ulangi istighfar dan doanya, tiga kali tiga kali.” (H.
R. Abu Daud)
0 komentar:
Posting Komentar