Indonesia, mualaf 6:16 PM
BEKASI - Ada
yang berbeda dalam acara bertajuk Semalam Bersama Dewan Dakwah Bekasi
yang dilaksanakan di Masjid Nurul Islam Islamic Centre, Jl. Ahmad Yani
No. 22, Kota Bekasi. Acara ini biasanya di selenggarakan pada hari Sabtu
malam Ahad, namun kemarin diselenggarakan pada hari Jum’at (25/11)
malam Sabtu.
Dalam
acara rutin yang diselenggarakan DDII Bekasi kali ini juga menampilkan
testimoni (kesaksian) dari mantan biarawati yang menjadi mualaf. Beliau
adalah RR Maria Anastasia Ria Utami.
Di hadapan ratusan para hadirin yang hadir, Ibu Maria Anastasia menceritakan pengalaman masa lalunya saat menjadi biarawati.
“Selama
berkecimpung sebagai seorang biarawati saya adalah sebagai pelayan.
Jadi saya hanya sebagai pendidik, pengajar dan hanya membantu sebagai
perawat di Rumah Sakit. Itu yang saya kerjakan selama menjadi
biarawati.” kenangnya.
Ibu
Maria Anastasia ternyata adalah kakak kandung dari mantan misionaris
yang juga masuk Islam dan menjadi da'i Ustadz Bernad Abdul Jabar. Meski
demikian dirinya mengaku bahwa ia masuk Islam bukan lantaran bujukan
dari adiknya, melainkan karena kesadaran dan panggilan dari Allah.
“Saya
menjadi seorang muslimah karena ini adalah panggilan dari Allah,
panggilan yang sangat kuat sekali yang begitu menghentakkan jiwa saya.
Saya hanya ingin melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar.” Ujar kakak kandung Ustadz Bernad ini.
Beliau
juga menambahkan bahwa lantunan adzan yang setiap hari ia dengarkan
merupakan salah satu daya tarik yang mendorongnya menjadi mualaf.
“Semua
terjadi dengan sederhana, saya merasa ditarik oleh sesuatu yang sangat
luar biasa yaitu suatu cahaya, cahaya itu begitu kuat dan lantunan adzan
yang terus menerus setiap hari saya dengarkan menarik jiwa saya untuk
kembali dan membesarkan nama Allah.” imbuhnya.
Subhanallah,
hidayah Allah datang lewat berbagai cara, barang siapa yang diberi
petunjuk oleh Allah, maka tidak seorang pun yang dapat menyesatkannya.
Semoga testimoni dari Ibu Maria Anastasia bisa menjadi inspirasi
kawan-kawannya yang lain untuk menjadi mualaf.
Artikel Terkait
0 komentar:
Posting Komentar