Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahi robbil ‘alamin, washollatu wassalamu’alall asrofil anbiyai wal mursallin wa’ala alihi wa ashobihi ajmain. Ama ba’du.
Alhamdulillahi robbil ‘alamin, washollatu wassalamu’alall asrofil anbiyai wal mursallin wa’ala alihi wa ashobihi ajmain. Ama ba’du.
Segala puji dan syukur hanya milik Allah subhanahu wata’ala yang
telah memberikan nikmat yang begitu besar kepada kita yaitu nikmat Iman
wal Islam. Sholawat dan salam kita panjatkan kepada junjungan kita nabi
besar Muhammad Sholallahu ‘alaihi wa salam, karena dengan kelahiran
beliau membawa rahmat di seluruh alam dan membawa manusia dari jaman
jahiliyah menjadi jaman cahaya hidayah Iman dan Islam.
Sebentar lagi kita akan menyambut dan memperingati hari yang sangat
bersejarah untuk umat Islam di seluruh dunia yaitu maulid nabi besar
Muhammad sholallahu ‘alaihi wasalam, yaitu tanggal 12 Rabiul Awal 1432 H
atau bertepatan dengan tanggal 15 Pebruari 2011. Sebagai umat beliau
sepantasnyalah kita mengenang siroh nabawi atau sejarah perjalanan nabi
dan perjuangannya dalam menegakkan dinnul Islam.
Sebagaian orang yang tidak bertanggung jawab menuduh merayakan maulid
adalah bid’ah dan sesat sangat – sangat menyakitkan hati umat Islam di
dunia khususnya di Indonesia yang mayoritas beragama Islam dan setiap
tahun merayakan dan bergembira menyambut maulid nabi dengan sodaqah
kepada anak yatim dan mengadakan pengajian dan ceramah agama tentang
siroh nabawi di Masjid-masjid, di mushollah-mushollah bahkan di
gedung-gedung perkantoran,pesantren-pesantren,kampus-kampus dan
sekolah-sekolah.
Tuduhan mereka sangat lucu dan menggunakan dalil yang tidak sesuai
dengan konteks dan penuh tuduhan yang tidak berdasar atas peringatan
maulid itu. Dengan demikian perlulah diluruskan bahwa maulid nabi itu
mempunyai dalil dan juga ada keutamaan – keutamaan dalam peringatan
dengan tujuan mengingat kembali perjalanan sejarah rasulullah dalam
mendakwahkan Islam sehingga kita bisa mendapatkan nikmat Islam itu
sekarang.
Berikut ini adalah dalil-dalil yang menjadi dasar peringatan maulid nabi besar Muhammad sholallahu ‘alaihi wasalam:
1. Abu Bakar ash-Shiddiq
Telah berkata Sayyidina Abu Bakar As-Shiddiq: “Barangsiapa yang
menafkahkan satu dirham bagi menggalakkan bacaan Maulid Nabi saw., maka
ia akan menjadi temanku di dalam syurga.” (sumber …dari kitab anni’matul
kubr…o ‘alaa al-’aalam fii maulid sayyidii waladii aadam karya Imam
Syihabuddin Ahmad ibnu Hajar al-Haitami as-Syafii)
2. Umar bin Khottob al-Furqon
Telah berkata Sayyidina ‘Umar: “Siapa yang membesarkan (memuliakan)
majlis maulid Nabi saw. maka sesungguhnya ia telah menghidupkan Islam.”
(sumber dari kitab anni’matul kubro ‘alaa al-’aalam fii maulid sayyidii
waladii aadam karya Imam Syihabuddin Ahmad ibnu Hajar al-Haitami
as-Syafii)
3. Utsman bin ‘Affan Dzun-Nuraini
Telah berkata Sayyidina Utsman: “Siapa yang menafkahkan satu dirham
untuk majlis membaca maulid Nabi saw. maka seolah-olah ia menyaksikan
peperangan Badar dan Hunain” (sumber dari kitab anni’matul kubro ‘alaa
al-’aalam fii maulid sayyidii waladii aadam karya Imam Syihabuddin Ahmad
ibnu Hajar al-Haitami as-Syafii)
4. Ali bin Abi Tholib Karomallahu wajhah
Telah berkata ‘Ali : “Siapa yang membesarkan majlis maulid Nabi saw.
dan karenanya diadakan majlis membaca maulid, maka dia tidak akan keluar
dari dunia melainkan dengan keimanan dan akan masuk ke dalam syurga
tanpa hisab”. (sumber dari kitab anni’matul kubro ‘alaa al-’aalam fii
maulid sayyidii waladii aadam karya Imam Syihabuddin Ahmad ibnu Hajar
al-Haitami as-Syafii)
5. Syekh Hasan al-Bashri
Telah berkata Hasan Al-Bashri: “Aku suka seandainya aku mempunyai
emas setinggi gunung Uhud, maka aku akan membelanjakannya untuk membaca
maulid Nabi saw. (sumber dari kitab anni’matul kubro ‘alaa
al-’aalam fii
maulid sayyidii waladii aadam karya Imam Syihabuddin Ahmad ibnu Hajar
al-Haitami as-Syafii)
6. Syekh Junaid al-Baghdady
Telah berkata Junaid Al-Baghdadi semoga Allah mensucikan rahasianya:
“Siapa yang menghadiri majlis maulid Nabi saw. dan membesarkan
kedudukannya, maka sesungguhnya ia telah mencapai kekuatan iman”.
(sumber dari kitab anni’matul kubro ‘alaa al-’aalam fii maulid sayyidii
waladii aadam karya Imam Syihabuddin Ahmad ibnu Hajar al-Haitami
as-Syafii)
7. Syekh Ma’ruf al-Karkhy
Telah berkata Ma’ruf Al-Karkhi: “Siapa yang menyediakan makanan untuk
majlis membaca maulid Nabi saw. mengumpulkan saudaranya, menyalakan
lampu, memakai pakaian yang baru, memasang bau yang wangi dan memakai
wangi-wangian karena membesarkan kelahiran Nabi saw, niscaya Allah akan
mengumpulkannya pada hari kiamat bersama kumpulan yang pertama di
kalangan nabi-nabi dan dia berada di syurga yang teratas (Illiyyin)”
(sumber dari kitab anni’matul kubro ‘alaa al-’aalam fii maulid sayyidii
waladii aadam karya Imam Syihabuddin Ahmad ibnu Hajar al-Haitami
as-Syafii)
8. Fakhruddin ar-Rozi
Telah berkata seorang yang unggul pada zamannya, Imam Fakhruddin
Al-Razi: “Tidaklah seseorang yang membaca maulid Nabi saw ke atas garam
atau gandum atau makanan yang lain, melainkan akan zahir keberkatan
padanya, dan setiap sesuatu yang sampai kepadanya (dimasuki) dari
makanan tersebut, maka makanan tersebut akan bergoncang dan tidak akan
tetap sehingga Allah mengampunkan orang yang memakannya”.
“Sekirannya dibacakan maulid Nabi saw. ke atas air, maka orang yang
meminum seteguk dari air tersebut akan masuk ke dalam hatinya seribu
cahaya dan rahmat, akan keluar daripadanya seribu sifat dengki, penyakit
dan tidak mati hati tersebut pada hari dimatikan hati-hati”.
“Siapa yang membaca maulid Nabi saw. pada suatu dirham yang ditempa
dengan perak atau emas dan dicampurkan dirham tersebut dengan yang
lainnya, maka akan jatuh ke atas dirham tersebut keberkatan, pemiliknya
tidak akan fakir dan tidak akan kosong tangannya dengan keberkatan Nabi
saw.” (sumber dari kitab anni’matul kubro ‘alaa al-’aalam fii maulid
sayyidii waladii aadam karya Imam Syihabuddin Ahmad ibnu Hajar
al-Haitami as-Syafii)
9. Imam as-Syafii
Telah berkata Imam Asy-Syafi’i: “Siapa yang menghimpunkan saudaranya
(sesama Islam) untuk mengadakan majlis maulid Nabi saw., menyediakan
makanan dan tempat serta melakukan kebaikan, dan dia menjadi sebab
dibaca maulid Nabi saw. itu, maka dia akan dibangkitkan oleh Allah pada
hari kiamat bersama ahli siddiqin (orang-orang yang benar), syuhada’ dan
solihin serta berada di dalam syurga-syurga Na’im.” (sumber dari kitab
anni’matul kubro ‘alaa al-’aalam fii maulid sayyidii waladii aadam karya
Imam Syihabuddin Ahmad ibnu Hajar al-Haitami as-Syafii)
10. as-Sary as-Saqothy
Telah berkata As-Sariyy As-Saqothi: “Siapa yang pergi ke suatu tempat
yang dibacakan di dalamnya maulid Nabi saw. maka sesungguhnya ia telah
pergi ke satu taman dari taman-taman syurga, karena tidaklah ia menuju
ke tempat-tempat tersebut melainkan lantaran kerana cintanya kepada Nabi
saw. Sesungguhnya Rasulullah saw. telah bersabda: “Sesiapa yang
mecintaiku, maka ia akan bersamaku di dalam syurga.” (sumber dari kitab
anni’matul kubro ‘alaa al-’aalam fii maulid sayyidii waladii aadam karya
Imam Syihabuddin Ahmad ibnu Hajar al-Haitami as-Syafii)
11. Syihabuddin Ahmad Ibnu Hajar al-Haitami
“Siapa yang hendak membesarkan maulid Nabi saw. maka cukuplah disebutkan sekedar
ini saja akan kelebihannya. Bagi siapa yang tidak ada di hatinya
hasrat untuk membesarkan maulid Nabi saw. sekiranya dipenuhi dunia ini
dengan pujian ke atasnya, tetap juga hatinya tidak akan tergerak untuk
mencintai Nabi saw. Semoga Allah menjadikan kami dan kalian di kalangan
orang yang membesarkan dan memuliakannya dan mengetahui kadar kedudukan
Baginda saw. serta menjadi orang yang teristimewa di kalangan
orang-orang yang teristimewa di dalam mencintai dan mengikutinya.
Aamiin, wahai Tuhan sekalian alam. Semoga Allah melimpahkan rahmat atas
penghulu kami Nabi Muhammad saw. keluarganya dan sahabat-sahabatnya
sekalian hingga Hari Kemudian.”
(sumber dari kitab anni’matul kubro ‘alaa al-’aalam fii maulid
sayyidii waladii aadam karya Imam Syihabuddin Ahmad ibnu Hajar
al-Haitami as-Syafii)
0 komentar:
Posting Komentar