Untuk mengetahui kedudukan istighfar (memohon ampun dari dosa) dalam
rangkaian pembinaan Iman dan Islam, kita perhatikan firman Allah SWT di
bawah ini :
“Katakanlah: “Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari
yang demikian itu?” Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah),
pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya. Dan (mereka dikaruniai)
isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah: Dan Allah Maha
Melihat akan hamba-hamba-Nya.
(Yaitu) orang-orang yang berdo`a: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami
telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami
dari siksa neraka, (yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang
tetap ta`at, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang
memohon ampun di waktu sahur.” (Q.S. Ali Imran: 15-17)
Ayat ini tegas benar menyatakan sifat-sifat orang yang taqwa kepada
Allah, Tuhan seru sekalian alam. Mereka senantiasa mempergunakan waktu
sahur untuk memohon kepada Allah semoga dosa-dosanya diampuni Allah.
Maka dengan ayat ini nyatalah bahwa istighfar (memohon ampun dari
segala dosa), termasuk salah satu rangka dari rangkaian Iman dan Islam,
yang wajib ditegakkan oleh seluruh ummat. Memang Tuhan telah
memerintahkan supaya para hamba beristighfar. Diantaranya perintah-Nya
yang tersebut dalam ayat-ayat di bawah ini :
“Dan mohonlah ampunan kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.” (Q. S. Al-Muzammil: 20)
“maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun
kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.” (Q. S.
An-Nashr:3)
Kedua ayat tersebut, menegaskan bahwa di antara tugas yang
diperintahkan kepada ummat untuk melaksanakannya dengan sempurna dan
sebaik-baiknya, ialah tugas “beristighfar” (memohon ampun kepada Allah
dari segala dosa).
Sebenarnya memohon ampun itu adalah suatu hal yang tiada perlu
kiranya untuk diperintahkan, karena tiap-tiap orang yang berdosa,
dengan sendirinya, harus merasa perlu untuk beristighfar itu. Akan
tetapi boleh jadi oleh karena sebahagian manusia mungkin sanksi tentang
boleh atau tidaknya beristighfar itu, maka untuk menghilangkan
kesanksian itu, Allah memerintahkannya dengan tegas sekali. Karena itu
berbahagialah kiranya orang yang dapat mempergunakan kesempatan ini
sebaik-baiknya.
Pengertian Istighfar
Istighfar itu ialah : “Menundukkan jiwa, hati dan pikiran kepada
Allah seraya memohon ampun dari segala dosa.” Demikianlah pengertian
istighfar. Maka dengan memperhatikan pengertian istighfar itu, nyatalah
bagi kita bahwa hanya semata-mata menyebut dengan lisan kalimah-kalimah
Astaghfirullah, Astaghfirullah, Astaghfirullah tidaklah ada gunanya,
jika tidak disertai oleh hati dan pikiran yang bulat hendak beroleh
ampunan dari Allah. Oleh karena itu, hendaklah istighfar itu dilakukan
bersama-sama oleh lisan yang mengucapkannya dan oleh jiwa yang
benar-benar tunduk dan harap akan beroleh ampunan.
0 komentar:
Posting Komentar