Ketika
Ubaayah radiyallahu anhu mendengar bahwa Nabi Saw bersabda ketika salah
seorang sahabat menuju shalat jum’at bahwa Nabi saw bersabda ““Man ighbarrat qadamaahu fi sabiilillahi harramahullahu alannaar”” barangsiapa yang berdebu kakinya menuju ke jalan Allah, Allah haramkan ia dari api neraka.
Adakah yang lebih mencintai para tamunya melebihi Allah?, menghormati
para tamunya hingga debu yang terinjak di kaki mereka itu membuat
mereka diharamkan oleh Allah dari api neraka. Sampai debu di kaki mereka
diperhatikan oleh Allah, kaki mereka yang bersih, barangkali terkena
debu saat melangkah menuju masjid maka itu membuatnya haram dari api
neraka.
Demikian indahnya Allah Swt menghargai debu dari setiap kakiku dan
kaki kalian menuju keridhoan Ilahi. Ini baru langkah kaki dan debu yang
menyentuh, lebih lagi jiwa menuju keridhoan Allah. Jiwa yang mencintai
dan merindukan Allah Swt. Bagaimana sambutan kehormatan Allah, seorang
tamuku datang ke masjid, ke Baitullah, ke istana keridhoan Allah sampai
berdebu kakinya maka ia diharamkan dari api neraka. Bagaimana dengan
niat mulianya, bagaimana jika ia sudah duduk berdzikir, bertaubat,
berdoa.
Demikian agungnya Rabbul Alamin, bukalah pintu keluasan dan
kedermawanan Allah dan pahamilah seluas – luasnya didalam sanubarimu,
kau akan merasakan samudera agung itu melimpahkan Rahmat-Nya setiap
waktu dan kejap. Karena itulah perbuatan Allah. Kita dalam keadaan lupa,
dalam keadaan dzikir, dalam keadaan bangun, dalam keadaan terjaga,
ngobrol, bicara dan lainnya, namun Rabbul Alamin tiada henti menumpahkan
Rahmat kepada yang dikehendaki-Nya. “Rahmatiy wasi’at kulla syai’ (QS Al
A’raf 156) ” Rahmat-Nya sampai kepada segala sesuatu”
0 komentar:
Posting Komentar